Museum Biologi UGM menerima kunjungan dari Dosen & Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, pada tanggal 24 September 2019.
Peserta kunjungan adalah 3 dosen dengan 62 mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, FKIP UNS.
Kunjungan tersebut merupakan kegiatan pembelajaran mengenai taksidermi dan rangka fauna vertebrata. Museum Biologi dipilih karena memiliki koleksi taksidermi dan rangka yg cukup banyak, serta staf teknis yang berpengalaman dlm pembuatan taksidermi dan rangka, yaitu Mas Frans (FX Sugiyo Pranoto, S.Si.).
Dalam kunjungannya, keenampuluhdua mahasiswa tersebut, dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok berada di Meja A, yg berisi awetan taksidermi dengan narasumber Mas Frans, kemudian di Meja B berisi awetan rangka dengan narasumber Pak Donan (Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. yang juga merupakan Kepala Museum Biologi UGM).
Mahasiswa mendengarkan dengan seksama, penjelasan dari masing-masing narasumber. Pada sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa menanyakan mengenai ukuran hewan yang dapat dibuat taksidermi dan rangka. Selain itu, ada pertanyaan menarik mengenai fauna langka, yaitu: “apakah fauna langka boleh dibuat awetannya?” Fauna langka yang masuk kategori dilindungi Undang Undang Indonesia, harus mendapatkan ijin dari pemerintah bisa Presiden maupun Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan jika ingin dipelihara maupun dibuat awetannya. Mengenai fauna yang tidak langka dan tidak dilindungi, untuk dibuat awetannya perlu dilihat kegunaan. Fauna tersebut apakah akan dijadikan sumber pendidikan atau hal lain. Jika tidak berhubungan dengan pendidikan, sebaiknya tidak usah dibuat awetan, karena akan mengurangi populasinya di alam.
Mahasiswa tersebut mendapatkan beberapa ilmu, yaitu pengetahuan mengenai proses pembuatan taksidermi dan rangka, serta urgensi dan kepentingan dibuat awetan.