Pada hari Sabtu 21 September 2019, Museum Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan seminar mengenai “Tumbuhan khas dan langka DIY koleksi Museum Biologi serta tanaman kopi di Indonesia”, di Ruang Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi, UGM. Seminar ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan “Penguatan Kelembagaan dan Peringatan Setengah Abad, Usia Emas Museum Biologi UGM”.
Penguatan kelembagaan yang dilakukan berupa peningkatan kemampuan staf Museum Biologi dalam hal kemampuan kerjasama baik internal antar staf maupun eksternal ke museum lain; kemampuan manajemen, serta keilmuan mengenai hewan dan tumbuhan khususnya. Selain itu, kami juga mengganti vitrin (lemari pameran) lama menjadi baru, untuk memberikan kesan kekinian dan pembaruan, agar menarik lebih banyak pengunjung.
Seminar dalam rangka ulang tahun Museum Biologi UGM, dimulai dengan laporan kegiatan oleh Kepala Museum Biologi UGM (Bapak Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.), kemudian disambung oleh sambutan dari wakil Pimpinan Fakultas, yaitu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni (Bapak Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.). Dalam sambutannya, Pak Eko memberikan apresiasi kepada Museum Biologi atas upaya untuk lebih berkembang menjadi museum sejarah alam. Beliau berharap, kedepannya Museum Biologi menjadi rujukan nasional untuk penelitian dan studi keanekaragaman hayati di Indonesia. Wakil dari Universitas yang memberikan sambutan sekaligus membuka seminar adalah Direktur Bidang Penelitian UGM (Bapak Prof. Dr. Mustofa, Apt., M.Kes.). Dalam sambutannya beliau juga mengapresiasi perkembangan Museum Biologi sejauh ini.
Materi seminar pertama berjudul “Tumbuhan Khas, Langka dan Berkhasiat di Indonesia” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Purnomo, M.S. Pak Purnomo memperkenalkan dan menjelaskan asal-usul dan filosofi beberapa jenis tumbuhan unggulan yang merupakan koleksi Museum Biologi. Seminar kedua berjudul “Kopi di Indonesia” yang disampaikan oleh Bapak Sulistyono, M.Si. Pak Sulis menjelaskan mengenai sejarah kopi di Indonesia dan bagaimana khasiat serta dampaknya kepada tubuh. Kedua presenter tersebut dimoderatori oleh Bapak Annas Rabbani, M.Sc. (dosen Laboratorium Sistematika Tumbuhan). Kedua presentasi tersebut direspon baik dan antusias oleh para tamu undangan yang hadir. Ditandai dengan berbagai pertanyaan serta saran yang berkaitan dengan Museum Biologi, jenis-jenis tumbuhan, tentang tanaman kopi serta berbagai hal berkaitan dengan keanekaragaman hayati.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai mitra kerjasama Museum Biologi maupun Fakultas Biologi UGM, yaitu: pengurus Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogyakarta (BARAHMUS DIY), Kepala-kepala Museum di DIY, Pengelola Taman Pintar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam DIY (BKSDA DIY), Balai Arkeologi Yogyakarta, dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS). Selain mitra kerja sama, Museum Biologi juga mengundang perwakilan guru-guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran biologi se-DIY (datang perwakilan dari Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo, Kota dan Sleman) dan Guru Biologi di sekolah yang berada disekitar Museum Biologi.
Bapak Donan berharap bahwa dengan diundang dan hadirnya guru-guru biologi, diharapkan mampu menjadikan Museum Biologi sebagai rujukan pembelajaran bagi siswa-siswinya.
Kegiatan seminar ini, ditutup dengan pidato singkat oleh wakil Pimpinan Fakultas Biologi, yaitu Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia (Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.). Seminar Museum Biologi UGM ini diakhiri dengan makan bersama.