SMAN 9 Yogyakarta melakukan social worker di Museum Biologi Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, 10 April – 11 April 2023. Social worker tersebut dilakukan oleh kelas XI MIPA 6 berjumlah 5 (lima) orang, yakni Alexandra Elana Katja Nindiadhi, Azra Zahida Aryawijayanti, Madah Sulam Cahya, Mutia Afinda Fadilah, dan Sekar Ayu Fahriyah. Kegiatan hari pertama berupa pembekalan materi konservasi koleksi museum oleh staf museum, Ida Suryani. Selanjutnya, para siswa membantu membersihkan koleksi awetan kering tumbuhan, yakni buah pandan laut, buah siwalan, herbarium rotan. Pada hari kedua, mereka membersihkan display koleksi di ruang pamer 10, baik display berbentuk almari maupun rak. Semoga kegiatan social working ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman siswa-siwa SMAN 9 Yogyakarta tersebut. Selain itu, harapannya dapat terjalin kolaborasi yang baik antara museum dan sekolah-sekolah dalam program kegiatan social working.
Sesuai dengan surat edaran No. 3180/UN.1.P.IV/DSDM/OT.01.00/2023 tentang Pengaturan Jam Kerja Selama Bulan Ramadhan 1444 Hijriah di Lingkungan Universitas Gadjah Mada, maka jam operasional Museum Biologi Fakultas Biologi UGM diatur sebagai berikut:
Senin s.d. Kamis
Jam kerja pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB
Jam istirahat pukul 12.00 WIB – 12.30 WIB
Jumat
Jam kerja pukul 08.00 WIB – 15.30 WIB
Jam istirahat pukul 11.30 WIB – 12.30 WIB
Demikian edaran ini disampaikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Kegiatan program magang kerja bagi siswa SMA sederajat merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar. Pada Februari 2023 Museum Biologi menerima magang dari SMA Tumbuh Yogyakarta. Periode magang berlangsung selama 5 hari, yakni pada tanggal 6 – 10 Februari 2023. Kegiatan selama magang didampingi staf museum, Ida Suryani mulai dari penyampaian materi museum secara umum dan kepemanduan, mentranslate infografis koleksi herbarium kering ke dalam Bahasa Inggris, membantu edukasi pengunjung museum, pembuatan poster koleksi sebagai tugas individu, dan kegiatan terakhir pembuatan media interaktif belajar biologi untuk pengunjung sebagai tugas kelompok yang dipresentasikan pada hari terakhir magang sekaligus penarikan siswa magang kembali ke pihak sekolah. Saat penarikan siswa magang, Ibu Archristy Natalia, edukator SMA Tumbuh menyerahkan sertifikat kerjasama kepada Museum Biologi, diwakili Ida Suryani, Petugas Pemelihara Koleksi dan Museum. Kerjasama SMA Tumbuh dengan Museum Biologi dalam kegiatan Internship Program turut mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka belajar untuk mewujudkan pembelajaran yang maksimal bagi siswa.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM kembali menghadirkan pameran tema tahun 2023. Pameran tema merupakan salah satu bentuk pameran temporer sebagai bagian dari pengembangan penyajian koleksi yang lebih informatif dan edukatif. Tema periode triwulan pertama tahun ini mengambil tema ular. Ular merupakan salah satu hewan yang familiar dan dekat dengan kehidupan manusia. Melalui pameran tema tersebut, selain mendapat pengetahuan lebih, diharapkan pengunjung juga akan memiliki kesadaran konservasi hewan, khususnya ular sebagai bagian dari kehidupan manusia yang memiliki peran penting sebagai bagian dari ekosistem alam.
Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati objek berukuran sangat kecil atau yang tidak dapat langsung diamati dengan mata telanjang. Mikroskop sering digunakan di laboratorium-laboratorium. Dengan demikian, pelatihan pengoperasian dan perbaikan mikroskop penting bagi tenaga kependidikan untuk menambah skill dan pengetahuan dalam bidang pekerjaan di laboratorium.
Selasa, 7 Februari 2023 Fakultas Biologi menyelenggarakan Pelatihan Teknik Pengoperasian dan Perbaikan Mikroskop. Kegiatan pelatihan bertempat di Teaching Lab. Gedung B Lantai 2 Fakultas Biologi UGM dan diikuti oleh 40 peserta, baik peserta dari Fakultas Biologi maupun peserta dari luar Fakultas Biologi. Staf Museum Biologi, Ida Suryani, S.S. dan F.X. Sugiyo Pranoto, S.Si. mengikuti pelatihan mikroskop tersebut. Sebelum pelatihan dimulai, Bapak Mulyanto, S.T.,M.M., Kepala Kantor Adminsitrasi Fakultas Biologi UGM menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan mikroskop merupakan salah satu bentuk merdeka belajar bagi tenaga kependidikan. Sesi pertama, pemaparan materi tentang pengenalan mikroskop, kalibrasi, perawatan, dan perbaikan mikroskop dengan narasumber Bapak Fida Yuri, praktisi PT Miconos. Pada sesi kedua, peserta pelatihan melakukan praktik kalibrasi dan perawatan mikroskop. Terakhir, sesi ketiga, kegiatan tanya jawab dan pembagian doorprize. Selesai kegiatan, diharapkan peserta pelatihan dapat mempraktikan pelatihan mikroskop mulai dari mengoperasikan mikroskop dengan benar, merawat, dan menyimpan mikroskop agar alat tetap berfungsi baik dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang di unit kerja masing-masing.
Mengawal tahun 2023 Museum Biologi, Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan berbagai kegiatan yaitu penerimaan kunjungan tamu, baik perseorangan maupun tamu rombongan, rapat koordinasi perencanaan kegiatan selama tahun 2023 dan dimulainya pencatatan/pembuatan database koleksi herbarium yang ada di Museum Biologi. Pada tahun ini juga tiket museum biologi dinaikkan dari pelajar/mahasiswa semula Rp.5,000,00 menjadi Rp.7.000,00 untuk umum dari semula Rp.7.000,00 menjadi Rp.10.000,00, sedangkan wisatawan mancanegara tetap Rp.15.000,00.
Di penghujung tahun 2022 Museum Biologi Fakultas Biologi UGM menerbitkan Buku Seri Museum Tema “Mengenal Burung Migran” dan kalender museum tahun 2023. Buku Museum Seri Tema “Mengenal Burung Migran” adalah salah satu output program baru museum berupa Pameran Tema yang telah berlangsung pada bulan Juli-September 2022. Penerbitan buku seri tersebut merupakan hasil kolaborasi antarunit di Fakultas Biologi, yaitu Museum Biologi dan Perpustakaan Fakultas Biologi UGM. Selain itu, Museum Biologi juga menerbitkan kalender museum Tahun 2023 yang dilengkapi dengan foto koleksi museum dan didistribusikan kepada pihak terkait, seperti 43 museum anggota Barahmus DIY, Dinas Kebudayaan di tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota, dan unit-unit internal Fakultas Biologi UGM. Penerbitan Buku Museum Seri Tema “Burung Migran” dan kalender museum tersebut menjadi salah satu alat edukasi guna menyukseskan museum sebagai salah satu wadah ilmu pengetahuan.
Hallo #SobatMuseumBiologi.
Dengan ini Museum Biologi melakukan perubahan harga tiket masuk sebagai berikut:
- Pelajar *Rp 7.000,00*
- Umum *Rp 10.000,00*
- Wisatawan Mancanegara *Rp 15.000,00*
Pemberlakuan tarif ini akan dimulai Januari 2023 ya Sobat.
Terimakasih atas perhatian dan kesediaan Sobat Museum Biologi.
Salam Sahabat Museum, Museum Dihatiku!
Pada tanggal 6 Oktober 2022 lalu, Museum Biologi UGM mendapatkan surat permohonan bimbingan taksidermi fauna vertebrata permintaan dari drh. Andreas Bandang Hardian MVSc. Setelah mendapatkan permohonan tersebut, Kepala Museum Biologi UGM bapak Mulyanto, ST, MM, menghubungi Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., selaku dosen di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM yang sekaligus trainer utama pembuatan taksidermi fauna vertebrata di Fakultas Biologi UGM. Donan kemudian menyanggupi permintaan dari kepala museum dan membantu kegiatan bimbingan taksidermi fauna vertebrata tersebut. Alasan Donan menyanggupi karena latar belakang dari drh. Andreas Bandang yang seorang dokter hewan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang paham tentang prosedur ethical clearance, anestesi, dan pembedahan hewan. Selain itu, alasan drh. Andreas Bandang adalah untuk membuat sampel hewan sehingga mudah sebagai bahan edukasi bagi mahasiswa di tempat kerjanya, yaitu sebagai dosen di Laboratorium Patologi Anatomi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya.
Kegiatan bimbingan taksidermi baru dapat dilakukan pada tanggal 27 dan 28 November 2022 lalu. Dalam kegiatan ini, staf Museum Biologi yaitu FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (Mas Frans) membantu Donan sebagai trainer kedua. Mas Frans membantu karena selain dia staf museum, dia juga memiliki kemampuan taksidermi yang sangat baik. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, mulai dari pukul 08.00 sd 16.00 WIB setiap harinya di Laboratorium Sistematika Hewan. Kegiatan diawali dengan penjelasan teori taksidermi, alat dan bahan yang dibutuhkan serta kegunaan taksidermi. Setelah itu, dilanjutkan dengan praktik pembuatan taksidermi ikan, biawak, burung dan tupai, masing-masing satu ekor. Selama praktik pembuatan taksidermi juga terjadi diskusi mengenai prosedur alternatif yang dapat dilakukan jika beberapa alat dan bahan tidak tersedia. Proses taksidermi berjalan lancar dan baik, pada hari kedua, di jam penutupan, dilakukan diskusi terkait jenis satwa apa saja yang dapat dibuat taksidermi dengan baik dan etika dalam proses pembuatan hingga kegunaan taksidermi. Setelah ditutup, Donan dan Frans memberitahukan kepada drh. Andreas Bandang, bahwa mereka terbuka jika dikemudian hari masih ada yang ingin didiskusikan terkait taksidermi. Kegiatan ini berakhir dengan baik dan lancar, dan drh. Andreas Bandang merasa puas dengan bimbingan yang telah kami lakukan.
Senin, 26 September 2022 Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyelenggarakan program WKM (Wajib Kunjung Museum) Fun Walk Museum Tour dengan konsep tematik. WKM tersebut mengambil tema “mulih” yakni kembali pada nilai tradisi dan kebudayaan. Kegiatan WKM diikuti oleh peserta dari kalangan masyarakat umum berjumlah 30 orang dan pengurus FKMK (Forum Komunikasi Museum Kota). Adapun rangkaian kegiatan WKM dimulai dengan tour keliling pameran koleksi Museum Biologi, di mana peserta WKM belajar keberagaman koleksi flora fauna, khususnya koleksi tanaman jamu dengan dipandu oleh staf museum, Ida Suryani. Rute tujuan selanjutnya, peserta WKM diajak tour ke kompleks Puro Pakulaman untuk belajar tentang vegetasi di Keraton dan Puro Pakualaman dengan dipandu oleh Erwin Djunaedi (Komunitas Malam Museum). Setelah itu, peserta WKM berkunjung ke Jamu Ginggang untuk belajar proses pembuatan jamu tradisional sekaligus menikmati produk jamu segar. Pada sesi terakhir, peserta kembali menuju Museum Biologi untuk mengikuti workshop ecoprint dengan narasumber dari Ecoprint Kemantren Mergangsan. Dari kegiatan WKM tsb diharapkan generasi muda memiliki kesadaran melestarikan kekayaan nilai tradisi dan kebudayaan Yogyakarta serta edukasi agar generasi muda gemar minum jamu.